Sabtu, 10 Oktober 2009

Hubungan Emosi Terhadap Otak Manusia

Apa yang Anda rasakan ketika sedang senang? Atau, apa yang Anda rasakan ketika sedang sedih? Mungkin jawaban Anda dari kedua petanyaan ini sangat bertolak belakang, yang dirasakan ketika bahagia tubuh kita akan fresh dan serasa terbang karena tidak ada beban tau masalah. Namun sebaliknya, yang dirasakan ketika sedang sedih seolah banyak beban berat yang ada pada tubuh sehingga tidak mampu untuk menopangnya.
Perlu Anda ketahui, bahwa ketika bahagia dan bersedih bukan hanya dipengaruhi oleh perasaan, namun kedua hal ini juga dipengaruhi oleh otak yang bekerja, hal ini membuktikan bahwa ada hubungan antara emosi dengan otak manusia. Berikut ini adalah uraian dari penulis tentang hubungan emosi terhadap otak manusia.
a. Pengertian Emosi
Berikut ini adalah pengertian emosi dari berbagai sumber:
Salah satu sahabat Rasul pernah mengatakan bahawa kita tidak bisa mengatur prilaku atau ucapan orang lain terhadap diri kita, tapi kita bisa mengatur respon mental kita terhadap tindakan tersebut.
Menurut KBBI, emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat atau keadaan fisiologis dan psikologis, seperti senang, sedih, dll.
Ilmuwan bernama Joseph Le Doux mengatakan."The brain states and bodily responses are the fundamental fact of an emotion." Artinya fakta dari tumbuhnya sebuah emosi adalah karena adanya otak dan tubuh yang merespon.
Dapat ditarik kesimpulan, bahwa emosi dapat tumbuh ketika ada sesuatu yang terjadi pada diri manusia, baik itu yang bersumber dari diri maupun dari orang disekitar kita.
b. Jenis - jenis Emosi
Emosi terbagi menjadi dua yaitu emosi positf dan emosi negatif. Emosi positif adalah :
1) Emosi bahagia
Situasi-situasi yang bisa menimbulkan emosi bahagia di antaranya adalah :
*Aktivitas yang tujuannya diinginkan atau tercapainya tujuan yang diinginkan
*Mendapat keuntungan secara umum, misalnya mendapat untung usaha, memperoleh hadiah, memperoleh uang, mendapatkan juara kelas, dan lainnya
*Persetujuan sosial dari teman, rekan, orang tua, guru, dan orang yang dinilai penting dan dihargai
*Mengingat hal-hal yang familiar; seperti mengurangi aktivitas yang menyenangkan, bertemu seseorang atau sesuatu yang dikenal.
*Sukses dalam aktivitas baru
*Sukses bertemu teman baru atau sahabat baru
*Melihat atau mendengar sesuatu yang baru dan menyenangkan
Sedangkan contoh dari Emosi negatif diantaranya adalah :
2) Emosi marah
Situasi-situasi yang bisa menimbulkan emosi marah di antaranya:
*Ditekan untuk melakukan sesuatu
*Terhina (baik secara psikologis maupun secara verbal)
*Keterbatasan, terhambat dan frustrasi (secara fisik maupun psikologis, terancam oleh seseorang, serangan berbahaya, dan batasan sosial)
*Mengalami atau mengamati suatu perlakuan yang tidak biasa.
*Keterkungkungan yang terus terjadi dan tercegahnya pemenuhan kebutuhan
3) Emosi jijik
Situasi-situasi yang bisa menimbulkan emosi jijik di antaranya adalah :
*Adanya sensasi yang timbul karena rasa yang tidak enak, bau busuk, sesuatu yang berminyak dan berlendir, melihat sesuatu atau seseorang yang kotor dan sangat buruk
*Perilaku yang sangat bertentangan dengan standar norma, agama, moral dan kebiasaan
4) Emosi terkejut
Situasi-situasi yang bisa menimbulkan emosi terkejut di antaranya adalah :
*Kejadian yang tidak diharapkan
*Sensasi yang luar biasa (dari sisi rasa maupun penglihatan)
5) Emosi takut
Situasi-situasi yang bisa menimbulkan emosi takut di antaranya adalah :
*Hidup dalam bahaya, baik bahaya karena kejadian, karena seseorang, atau karena ide.
*Terancam secara verbal maupun fisik; dihukum, dihina dan dimarahi oleh lawan yang lebih kuat
*Kehilangan dukungan
*Keterasingan
c. Fungsi Emosi
Emosi memiliki peranan yang sangat penting bagi manusia untuk menghadapi situasi tertentu, baik dalam keadaan darurat maupun keadaan yang lainnya. Fungsi dari emosi diantaranya adalah :
1) Menimbulkan respons otomatis sebagai persiapan menghadapi krisis.
Bayangkan tiba-tiba Anda bertemu dengan ular. Anda mungkin merasa terkejut dan lalu melompat. Karena terkejut itulah maka Anda selamat dari gigitan ular. Tiba-tiba saja Anda melompat. Bayangkan juga saat Anda bertemu harimau di hutan, karena Anda takut maka Anda melarikan diri. Tanpa berpikir apapun Anda lari begitu saja. Artinya, keadaan krisis bisa dilewati karena Anda memiliki respons otomatis. Anda otomatis merespons ular dengan melompat, dan merespons harimau dengan berlari. Bayangkan juga Anda dimarahi oleh atasan Anda karena kerja Anda tidak beres. Anda merasa takut. Jika tidak selesai maka Anda akan dipecat. Oleh karena rasa takut itu, maka Anda berusaha menyelesaikan pekerjaan.
2) Menyesuaikan reaksi dengan kondisi khusus.
Pada saat kita ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi, kita akan bersedih hati. Adanya sedih membuat kita menyesuaikan diri dengan reaksi yang tepat untuk kondisi kehilangan. Lalu misalnya kita sedang berlayar di lautan dengan kapal laut. Saat itu ada badai besar menerjang, kapalnya digoncang ke sana kemari. Boleh jadi karena emosi cemas, kita jadi lebih waspada. Lalu memakai pelampung, berpegangan erat, atau melakukan tindakan keamanan lainnya.
3) Memotivasi tindakan yang ditujukan untuk pencapaian tujuan tertentu.
Emosi-emosi tertentu mendorong seseorang melakukan tindakan tertentu. Misalnya pada saat mengalami emosi harapan. Kita akan berusaha untuk menggapai pencapaian tersebut.
4) Mengomunikasikan sebuah niat pada orang lain
Ketika kita marah, apa yang ingin kita sampaikan kepada orang lain? Mungkin kita ingin menyampaikan perasaan marah tersebut kepada orang yang telah membuat kita marah, atau kita ingin menyampaikan bahwa kita tidak ingin disepelekan atau bisa jadi menyampaikan bahwa kita ingin memukul orang yang sudah membuat kita marah. Intinya ada pesan ketika kita melakukan emosi tersebut.
5) Meningkatkan ikatan sosial
Apa jadinya jika hubungan sosial kita dengan orang lain tanpa ada emosi? Hubungan itu hambar saja. Tidak akan ada rasa dekat yang terbangun. Adanya emosi yang positif seperti rasa bahagia, penerimaan, sayang, kegembiraan, kedamaian, akan membuat hubungan sosial yang ada semakin erat. Kita semakin dekat dengan teman-teman karena terbangunnya emosi yang positif yang terus menerus lebih kuat dalam hubungan itu.
6) Meningkatkan daya ingat terhadap memori tertentu
Seseorang akan lebih mengingat kembali kenangan-kenangan yang diliputi oleh emosi yang kuat. Misalnya saat seseorang yang tidak pernah mendapat rangking satu, tiba-tiba ia mendapat rengking satu. Seseorang itu akan merasa melayang di udara . Atau ketika ada seseorang yang ditinggal mati oleh nenek nya. Hal tersebut adalah salah satu contoh yang membuat kenangan dapat diliputi oleh emosi yang kuat.
d. Anatomi Otak
Perlu juga saya jelaskan tentang anatomi otak, karena otak sangat berperan penting dalam terjadinya emosi.
Otak merupakan saraf utama yang terletak di dalam rongga tengkorak. Otak manusia dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia, otak pun berkembang. Otak depan berkembang dan membentuk otak besar (serebrum), otak tengah berukuran kecil dan menjadi penghubung antara otak depan dan otak belakang, sedangkan otak belakang menjadi otak kecil (serebelum) dan sumsum lanjutan.
Otak besar merupakan pusat saraf utama yang mengendalikan kegiatan tubuh. Fungsi otak besar antara lain sebagai pusat kesadaran dan pengendalian kesadaran (emosi termasuk), juga sebagai pusat ingatan.

e. Bagian Otak yang Berhubungan Langsung dengan Emosi
Setelah kita tahu anatomi otak, penting kiranya penulis menjelaskan bagian otak yang berhubungan langsung dengan emosi.
Di otak, bagian yang sangat berkenaan langsung dengan emosi adalah amygdala (bahasa latin untuk almond) karena bentuknya yang hampir menyerupai kacang almond.
Amygdala merupakan komponen utama penghasil emosi .Otak manusia memiliki dua amygdala yang ukurannya relatif lebih besar dibandingkan primata lainnya. Adapun neuroscientist yang pertama kali menemukan fungsi amygdala pada fungsi emosional dari otak manusia adalah Joseph LeDoux (Centre for Neural Science, New York University).
Amygdala merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori yang berkaitan dengan emosi. Pada individu yang amygdala-nya diambil untuk alasan medis, individu tersebut menjadi kurang tertarik pada individu lain.Walaupun ia masih dapat berkomunikasi dan menjalani berbagai tes kognitif, namun pengenalannya pada kerabat, teman bahkan ibunya menjadi sangat buruk. Ekspresinya untuk berbagai kondisi menjadi pasif. Pengenalannya pada kadar emosi dari suatu kejadian menjadi sangat minim. Kondisi ini disebut sebagai affective blindnness. Wajar saja jika individu ini tidak dapat menangis, karena untuk dapat menangis, amygdala perlu memicu struktur sekitarnya hingga dikeluarkan air mata.


f. Proses Terhubungnya Emosi dengan Otak
Penulis akan memberikan contoh bagaimana proses terhubungnya emosi dengan otak.
Ketika terjadi suatu kejadian yang memicu emosi, katakanlah misalnya takut, maka amygdala mengirim pesan ke semua bagian dari otak sehingga memicu dikeluarkannya hormon yang berkenaan dengan reaksi paling primitif, apakah lawan atau berlari. Hal ini dilakukan dengan cara memicu pusat pergerakan, mengaktifkan sistem kardiovascular, mensiagakan otot dan lainnya. Selain itu amygdala juga memicu dikeluarkannya neurotransmitter norepinephrine untuk meningkatkan reaksi dari area utama otak, sehingga panca indra menjadi lebih siaga. amygdala juga mengirim pesan ke batang otak sehingga memunculkan ekspresi takut, ketegangan, meningkatkan laju detak jantung yang meninggikan tekanan darah dan membuat nafas menjadi lebih cepat dan dangkal.
Penelitian yang dilakukan oleh LeDoux mengindikasikan bahwa aliran informasi yang diterima dari panca indra terpecah menjadi dua jalur. Satu jalur menuju ke thalamus berlanjut ke neo cortex, sementara jalur yang lain mengarah ke amygdala. Jalur langsung dari thalamus ke amygdala terdiri atas rangkaian neuron yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan pada jalur yang menghubungkan thalamus dengan neo cortex. Rute antara thalamus ke neo cortex panjangnya dua kali lebih panjang dibandingkan rute dari thalamus ke amygdala. Informasi dari thalamus ke amygdala dapat bergerak dalam satuan 12/1000 detik (lebih singkat dari pada satu nafas). Arsitektur ini yang memungkinkan amygdala dapat merespon lebih cepat (sangat kilat) bahkan sebelum neo cortex menerima dan mengenali keseluruhan informasi yang dikirim dari thalamus.
Dari thalamus sebagian besar informasi mengalir ke neo cortex dibandingkan ke amygdala. Bagian yang mengatur aliran informasi tersebut adalah prefrontal lobes. Ketika ada suatu kejadian yang tidak diinginkan, prefrontal lobes melakukan penimbangan untung-rugi atas respon yang akan dilakukan. Pada binatang, responnya sangat terbatas, lawan atau lari. Pada manusia alternatif responnya bisa lebih banyak, mulai dari lawan, negosiasi, diskusi, merayu, hingga lari. Sama seperti amygdala, ketiadaan prefrontal lobes membuat individu tidak memiliki aspek emosional pada hidupnya.

g. Dampak Hubungan Emosi Terhadap Otak Manusia
Dampak dari hubungan emosi bisa positif ataupun negatif. Pada umumnya dampak positif bisa ada ketika seseorang menyikapi emosi itu dengan baik dan terkontrol, sebagai contoh ketika kita sedang marah, karena emosinya terkontrol maka tidak terjadi kemarahan yang dapat mengakibatkan konflik antar manusia. Rasul mengajarkan kepada manusia untuk menyikapi suatu masalah penuh dengan kesabaran. Kenapa pada zaman Rasul Islam bisa tegak? Hal ini dikarenakan sikap Rasul yang sabar dalam menghadapi orang Quraisy, beliau dengan penuh rasa sabar berdakwah kepada ummatnya untuk memeluk agama Islam walaupun pada awalnya bangsa Quraisy banyak yang tidak menerima, bahkan sampai ada yang mencaci dan memaki beliau, namun beliau tetap sabar dalam situasi yang ada.
Mungkin Anda pernah bertengkar dengan kerabat Anda, kebanyakan dari pertengkaran itu bisa saja terjadi karena adanya pendapat yang saling bertolak belakang dan saling mempertahankan satu sama lainnya. Tapi karena Anda dan kerabat anda mempertahankan pendapatnya masing-masing tapi menghalalkan segala cara untuk disetujui oleh orang lain, akhirnya keduanya saling bertikai. Coba jika hal tadi dipikirkan dengan pikiran yang jernih tanpa dikotori hal serupa tadi, mungkin Anda dan kerabat Anda akan mencapai satu kesepakatan tanpa adanya konflik.
Jadi emosi bisa berdampak positif atau negatif, tergantung dari bagaimana cara menyikapi emosi tersebut. Sebenarnya emosi positif ataupun negatif tidak masalah jika kita menyikapi emosi itu secara positif.

2.2 Menurut Al-Qur’an
a.Emosi dan Otak adalah Potensi dari Sang Pencipta
Allah berfirman dalam Qs. As-Sajdah:9
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”
Atau dalam Qs. Al-Mukminun:78 yang berbunyi:
“Dan Dia lah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran,penglihatan dan hati, tapi sedikit sekali yang bersyukur.”
Salah satu potensi yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia adalah hati. Kita bisa menyikapi emosi kita secara positif dan memang sesuai dengan apa yang di perintahkan oleh Allah, ini membuktikan bahwa kita memberdayakan potensi yang diberikan oleh Allah dengan baik dan benar. Itulah bentuk syukur yang dimaksudkan. Banyak manusia yang tidak mempergunakan potensi itu dengan baik dan benar. Padahal Allah menyuruh kepada manusia untuk senantiasa mempergunakan potensi yang di berikan dengan sebaik mungkin. Mulai dari memahami sampai mengaplikasikan bagaimana mempergunakan potensi besar yang sudah diberikan oleh Allah tersebut.
Dalam Qs. Al-A’rof ayat 179 di sebutkan perumpamaan bagi orang yang tidak mempergunakan potensinya dengan baik.
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar, mereka itu seperti binatang ternak bahkan lebih sesat lagi, mereka itulah orang-orang yang lalai.”
Dari ayat di atas sudah jelas bahwa orang yang tidak mempergunakan potensinya dengan baik oleh Allah diumpamakan seperti binatang ternak yang tidak diberi potensi. Binatang ternak tidak di beri potensi yang sempurna seperti manusia. Jangan sampai diri kita termasuk ke dalamnya. Allah yang telah memberikan potensi tersebut dengan sebaik dan sesempurna mungkin, maka kita yang di beri harus mempergunakan potensi tersebut dengan sebaik dan sesempurna mungkin pula.

3 komentar:

  1. Terimakasih atas tulisannya sangat membantu sekali untuk saya, jadi tau bagaimana bertindak positif ketika emosi dan berbagai pengetahuan lainya. Mohon Beritahu saya jika ada tulisan baru email : rianfokus@yahoo.com

    BalasHapus
  2. nice posting. semoga tuhan memberkati penulis dan keluarganya

    BalasHapus
  3. Subhanallah. Sangat membantu. Trimakasih

    BalasHapus